Mengenal Bekam untuk Menurunkan Darah Tinggi

Bekam atau terapi bekam telah dikenal sejak zaman dahulu sebagai salah satu metode pengobatan alternatif yang bermanfaat bagi kesehatan. Salah satu manfaat yang kemudian banyak dibahas adalah kemampuannya dalam menurunkan tekanan darah tinggi, atau yang dikenal dengan hipertensi. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara rinci mengenai bekam, bagaimana bekam untuk menurunkan darah tinggi, serta beberapa hal yang perlu diketahui seputar terapi ini.

bekam untuk menurunkan darah tinggi


Apa Itu Bekam?

Bekam adalah metode pengobatan alternatif yang berasal dari Timur Tengah dan telah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu. Metode ini melibatkan penggunaan cangkir atau gelas yang ditempelkan pada kulit dengan tujuan untuk menciptakan tekanan vakum. Tekanan vakum ini dapat membantu meningkatkan aliran darah ke area yang diberi bekam, merangsang sistem kekebalan tubuh, dan memperlancar aliran energi dalam tubuh.

Manfaat Bekam untuk Menurunkan Darah Tinggi

Bekam untuk darah tinggi telah terbukti memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan, termasuk kemampuannya dalam menurunkan tekanan darah tinggi. Berikut adalah beberapa cara bekam dapat membantu dalam mengendalikan hipertensi:

1. Memperlancar Aliran Darah

Dengan menciptakan tekanan vakum pada kulit, bekam membantu memperlancar aliran darah. Hal ini sangat penting bagi penderita tekanan darah tinggi, karena aliran darah yang lancar membantu mengurangi beban kerja jantung.

2. Mengurangi Kekakuan Pembuluh Darah

Bekam juga dapat membantu mengurangi kekakuan pada pembuluh darah. Pembuluh darah yang lebih lentur dapat mengurangi tekanan darah secara keseluruhan.

3. Merangsang Sistem Saraf Otonom

Terapi bekam juga dapat merangsang sistem saraf otonom yang bertanggung jawab untuk mengatur tekanan darah. Dengan merangsang sistem ini, bekam membantu tubuh dalam mengendalikan tekanan darah.

4. Menurunkan Tingkat Stres

Stres dapat menjadi faktor pemicu meningkatnya tekanan darah. Bekam, dengan efek relaksasinya, dapat membantu mengurangi tingkat stres dan akhirnya turut menurunkan tekanan darah.



Bagaimana Proses Bekam Dilakukan?

Proses bekam dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

1. Persiapan Alat dan Bahan

Dokter atau terapis akan menyiapkan alat bekam yang berupa cangkir atau gelas khusus, serta bahan bakar yang biasanya berupa alkohol atau lilin yang akan dinyalakan untuk menciptakan vakum.

2. Pembersihan Kulit

Area yang akan diberi bekam akan dibersihkan terlebih dahulu untuk menghindari infeksi.

3. Pemasangan Cangkir

Cangkir atau gelas akan ditempelkan pada kulit, kemudian udara di dalamnya akan disedot keluar untuk menciptakan tekanan vakum.

4. Penempatan Cangkir

Cangkir akan dibiarkan menempel pada kulit selama beberapa menit, tergantung pada kondisi pasien dan tujuan terapi.

5. Pengangkatan Cangkir

Setelah cukup waktu, cangkir akan dilepaskan dari kulit.

Perlu Diperhatikan

Meskipun bekam untuk menurunkan darah tinggi dapat menjadi alternatif yang efektif, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum dan selama menjalani terapi ini:

  • Konsultasi dengan Dokter: Sebelum memutuskan untuk melakukan terapi bekam, sangat penting untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Hal ini terutama berlaku bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu. Dokter akan dapat memberikan masukan yang berharga sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing individu.

  • Kebersihan Alat Bekam: Pastikan alat bekam yang digunakan dalam proses terapi ini benar-benar bersih dan steril. Kebersihan alat bekam sangat penting untuk menghindari risiko infeksi. Sebelum terapi dimulai, pastikan terapis telah membersihkan dan sterilisasi alat bekam dengan benar.

  • Frekuensi Terapi: Frekuensi terapi bekam harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan rekomendasi dari dokter atau terapis yang berwenang. Terapi yang terlalu sering atau terlalu jarang bisa memiliki efek yang tidak diinginkan. Penting untuk mengikuti panduan yang diberikan oleh profesional kesehatan.

  • Efek Samping yang Mungkin Terjadi: Meskipun jarang, beberapa orang mungkin mengalami efek samping setelah menjalani terapi bekam. Efek samping yang mungkin termasuk kemerahan pada kulit, rasa sakit atau nyeri pada area yang diberi bekam, atau bahkan memar. Jika Anda mengalami efek samping yang tidak biasa atau mengkhawatirkan, segera konsultasikan dengan dokter.

  • Reaksi Tubuh yang Berbeda-beda: Setiap individu dapat merespons terapi bekam dengan cara yang berbeda. Beberapa orang mungkin merasakan perbaikan kondisi dengan cepat, sementara yang lain mungkin memerlukan beberapa sesi terapi sebelum melihat hasil yang signifikan. Sabar dan konsisten dalam menjalani terapi adalah kunci keberhasilan.

  • Pentingnya Istirahat dan Pola Makan Sehat: Selama dan setelah menjalani terapi bekam, penting untuk memberikan tubuh istirahat yang cukup dan menerapkan pola makan yang sehat. Istirahat yang cukup dan konsumsi makanan bergizi akan membantu proses penyembuhan dan memaksimalkan manfaat dari terapi bekam.

  • Pantau Perkembangan Kesehatan: Setelah menjalani terapi bekam, perhatikan perkembangan kesehatan Anda dengan cermat. Catat perubahan-perubahan yang terjadi, baik itu penurunan tekanan darah, peningkatan energi, atau perbaikan kondisi lainnya. Berdiskusi secara terbuka dengan dokter atau terapis tentang perkembangan tersebut.

  • Jangan Terlalu Bergantung Pada Bekam Saja: Meskipun bekam dapat menjadi bagian dari perawatan untuk menurunkan tekanan darah tinggi, penting untuk memahami bahwa pengobatan yang efektif melibatkan pendekatan yang komprehensif. Selain terapi bekam, penting juga untuk menjaga gaya hidup sehat, seperti olahraga teratur, pola makan seimbang, dan menghindari stres berlebihan.

Kesimpulan

Bekam untuk darah tinggi merupakan metode pengobatan alternatif yang dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi melalui berbagai mekanisme, seperti memperlancar aliran darah, mengurangi kekakuan pembuluh darah, merangsang sistem saraf otonom, dan menurunkan tingkat stres. Namun, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk menjalani terapi bekam, serta memastikan proses bekam dilakukan dengan baik dan steril.


Pertanyaan Umum (FAQ) tentang Bekam untuk Menurunkan Darah Tinggi

1. Apakah Bekam Aman untuk Penderita Tekanan Darah Tinggi?

Bekam dapat menjadi aman untuk penderita tekanan darah tinggi, tetapi sangat penting untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menjalani terapi ini. Dokter akan mengevaluasi kondisi kesehatan Anda dan memberikan saran apakah bekam sesuai untuk Anda. Dalam beberapa kasus, dokter dapat merekomendasikan terapi bekam sebagai tambahan untuk pengobatan utama, tetapi tidak semua orang dengan tekanan darah tinggi cocok untuk bekam.

2. Apakah Bekam Menyebabkan Rasa Sakit?

Sensasi yang dirasakan selama terapi bekam dapat berbeda-beda bagi setiap individu. Sebagian orang mungkin merasakan sensasi tarikan atau tekanan yang tidak nyaman, tetapi sebagian lainnya mungkin tidak merasakan apa-apa. Rasa sakit yang signifikan jarang terjadi selama terapi bekam. Biasanya, setelah terapi selesai, sensasi tersebut akan mereda dan digantikan dengan perasaan rileks.

3. Berapa Sering Saya Harus Melakukan Terapi Bekam untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi?

Frekuensi terapi bekam dapat bervariasi tergantung pada kondisi kesehatan individu dan respons tubuh terhadap terapi ini. Untuk menurunkan tekanan darah tinggi, terapis atau dokter yang berwenang akan merekomendasikan jadwal terapi yang tepat. Beberapa orang mungkin merasakan perbaikan setelah satu atau dua sesi, sementara yang lain mungkin memerlukan lebih banyak sesi. Penting untuk mengikuti saran dari profesional kesehatan dan tidak melakukan terapi bekam terlalu sering tanpa arahan yang tepat.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menu Sehat Lauk Pauk Untuk Penderita Darah Tinggi

Singkong untuk Asam Lambung dan Cara Konsumsinya

Ciri-ciri Kolesterol Tinggi dan Gejalanya